Rabu, 26 Desember 2012

Nilai Adat dan Agama Pada Generasi Muda Perlu Ditanamkan

Dalam suatu pertemuan yang diadakan di Kelombok Belajar Bidasari Talao Induring Kapau, beberapa waktu yang lalu berlangsung akrab dan dengan rasa kekeluargaan. Dihadiri langsung oleh Bapak Ir.H.Andi Sahrandi beserta sejumlah anak-anak muda yang datang dari Jakarta dan berbagai daerah, juga diramaikan oleh sejumlah masyarakat Kapau yang berada di kampung. Acara yang dikemas semacam diskusi ringan tersebut berlangsung santai dan yang mengemuka saat itu adalah hal-hal seputar nagari Kapau.

Inti dari pertemuan ini sebetulnya adalah sejauh mana anak-anak muda kita sekarang ini memahami adat istiadat Minangkabau serta tradisi atau kebiasaan-kebiasaan yang secara faktual dimana generasi muda kita mulai kehilangan jatidirinya sebagai generasi muda yang beradat dan beragama. Sehingga timbul suatu kegundahan serta kegelisahan bagi orang-orang yang masih memiliki kepedulian terhadap anak kemenakan dan nagari pada khususnya. Mau dikemanakan generasi muda kita ini apabila dia tidak tahu lagi norma-norma adat dan agama yang berlaku, apalagi mengamalkannya.

Kita dapat melihat dan mengetahui yang juga dibicarakan dalam pertemuan tersebut, bahwa Adat basandi Syarak dan Syarak basandi Kitabullah, syarak mangato adat mamakai, apakah masih relevan di zaman sekarang ini. Sebagaimana kita ketahui bila kita melihat asal usulnya adat itu sendiri sudah ada sebelum agama Islam masuk ke Minangkabau. Sebagai perumpamaan, bangunan rumah adat atau rumah gadang itu dibangun dengan mendirikan terlebih dahulu tiang-tiangnya yang banyak (diumpamakan dengan adat). Kemudian setelah berdiri tiang-tiang yang tidak rata tersebut ditopang dengan batu dibawahnya yang disebut dengan sandi (diumpamakan dengan syarak/agama). Timbul pertanyaan, kenapa sekarang orang membangun rumah yang dibangun terlebih dahulu adalah sandi, jawabnya adalah itu rumah ala Barat. Berbeda dengan rumah ala Minangkabau. Jadi adat yang selama ini berlaku di Minangkabau diluruskan oleh agama Islam. mana yang bertentangan dengan agama Islam dihapuskan dan yang tidak bertentangan tetap dipertahankan.

Sebenarnya orang tua kita atau nenek moyang kita dahulu sayang dengan anak cucunya yang akan datang di kemudian hari, sehingga mereka mewariskan aturan yang sangat indah berupa adat yang penuh dengan tatakrama, sopan santun serta nilai-nilai mulia lainnya yang kemudian ditopang oleh norma agama. Apabila kita bandingkan zaman dahulu dengan zaman sekarang tentang hal di atas memang sangat jauh perbedaannya. Tapi apakah akan kita biarkan nilai-nilai yang baik itu hilang pada generasi muda. Tentu tidak.

Kita harus berupaya sekuat mungkin untuk kembali menggerakkan masyarakat khususnya generasi muda, untuk kembali mengenal adat dan agama, sehingga mereka mempunyai kemauan dan kemampuan dan punya semangat dalam mengamalkannya, minimal untuk lingkungan terdekat. Maka untuk usaha ini tentu sangat dibutuhkan dukungan keluarga, ninik mamak, alim ulama dan seluruh lapisan masyarakat dan juga sangat penting peranan pemerintah dari yang tertinggi sampai yang terendah.

Sebab degradasi moral dan akhlak sudah sangat membahayakan terutama bagi generasi muda, bukan hanya di daerah Kapau tapi sudah mendunia. Nah, disini dibutuhkan suatu pendidikan yang didalamnya diajarkan pendidikan berkarakter dan pendidikan akhlak/budi pekerti untuk anak kemenakan kita. Sehingga adat basandi syarak, syarak, basandi kitabullah tidak hanya sekedar dibicarakan, didiskusikan, diseminarkan dan sebagainya tapi nantinya betul-betul dapat dipraktekkan di tengah-tengah masyarakat.

Dibutuhkan motor penggerak, kalau tidak maka roda tidak akan berjalan, tapi perlu dukungan yang masif dan terkoordinasi dengan komponen-komponen yang ada di tengah masyarakat. Kita tidak menginginkan kerusakan-kerusakan moral itu akan semakin parah kecuali bagi orang yang tidak mempunyai hati nurani dan orang seperti itu memang tidak dibutuhkan dan tidak dapat diharapkan.

Semoga niat baik dari Bapak kita Ir.H.Andi Sahrandi dengan Kelompok Belajar Bidasari nya dapat diwujudkan dan semoga selalu dibimbing oleh Allah swt. Amin.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar