Minggu, 28 Juli 2013

Ketika Allah 'Menampar' Kita dengan Mesir dan Suriah (Kulwit Salim A Fillah)

Kita membaca tarikh dan musuhpun menyimak sejarah; Al Aqsha dan Palestina selalu dibebaskan dari paduan dua arah; Mesir & Suriah. Ini pertarungan.

Khalid dari arah Suriah dan 'Amr ibn Al 'Ash dari arah Mesir; maka Allah memilih Abu 'Ubaidah membebaskan Al Aqsha dan 'Umar menerima kuncinya.

Setelah mengambil-alih Mesir dari kebobrokan Fathimiyah dan mewarisi Nuruddin Mahmud Zanki di Suriah; Shalahuddin Al Ayyubi membebas Al Aqsha.

Maka hari ini; kaum Muslimin yang sempat tersenyum oleh Mursi di Mesir dan menaruh harap pada Mujahidin di Suriah; harus lagi memanjang sabar.

Banyak kepentingan yang belum merelakan dua negeri ini menjadi pangkalan perjuangan agar Ummat kembali dapat shalat dan beri'tikaf di Al Aqsha.

Hendaknya lalu kita tahu; kepedulian soal Mesir dan Suriah bersatumuara ke iman kita, cinta kita, rindu kita; tuk menziarahi Al Aqsha merdeka.

Hari-hari ini Mesir gegap gempita; "Suara damai ini lebih tajam dari peluru; tekad kami lebih baja dari senjata"; maka Allah menguji mereka.

Allah menyiramkan darah agar bumi Mesir subur; mengambil syuhada' agar anak-anak sejarah tahu betapa mahal dan berharga apa nan diperjuangkan.

Juga sejak dua tahun sebelumnya; Suriah telah membayarkan 100.000 nyawa; tapi mata dunia belum utuh terbuka bahwa musuh kemanusiaan ini nyata.

Maka hari ini; jika puasa terasa melemahkan; jika tarawih melelahkan; jika tilawah memayahkan; mari menatap sejenak ke arah Mesir dan Suriah.

Sebab mereka nan mewakili kita di garis depan iman; dibakar musim panas, direpotkan hajat, dicekam ancaman, disuguhi besi dan api; tapi teguh.

Mereka nan darahnya mengalir dengan tulang pecah; tapi tak hendak membatalkan shaum sebab ingin syahid berjumpa Rabbnya dalam keadaan puasa.

Mereka gadis-gadis belia yang menulis nama di tangannya; agar jika syahadah menjemput dan jasad remuk tiada yang susah bertanya siapa namanya.

Hari ini ketika kolak dan sop buah tak memuaskan ifthar kita; tataplah sejenak ke negeri yang kucing pun jadi halal karena tiadanya makanan.

Hari ini sungguh kita ditampar Allah dengan Mesir; dengan kepahlawanan mereka nan lebih suka bertemu Allah daripada hidup membenarkan tiran.

Hari ini sungguh kita ditampar Allah dengan Suriah; ketika kisah ibu yang memasak batu dan menidurkan anaknya dalam hujan peluru adalah fakta.

Sebab mungkin 60 tahun penjajahan kiblat pertama, masjid suci ketiga, dan penzhaliman atas ahlinya belum utuh mencemburukan hati imani kita. [Sumber: @salimafillah]

Jumat, 12 Juli 2013

Masjid Pondok Pesantren Buya Prof. DR. Hamka Maninjau

Masjid Istiqamah Gobah Limo Surau Kec.Tilatang Kamang

Kantor KUA Tilatang Kamang dengan latar belakang Gunung Singgalang

5 Perbedaan Demo Penentang Mursi vs Pendukung Mursi

Hingga hari ini, ada dua kubu demonstran di Mesir. Kubu pertama adalah para penentang Mursi yang bersuka cita atas kudeta yang dilakukan militer pimpinan Jenderal Abdel Fatah As Sisi. Kubu kedua adalah para pendukung Mursi yang menentang kudeta militer.

Dari segi jumlah, sebenarnya kubu kedua lebih banyak. Lalu mengapa media-media internasional (kecuali Aljazeera) tidak berimbang dalam meliputnya? Ternyata ada sejumlah perbedaan demonstrasi penentang Mursi dan pendukung Mursi.

Berikut 5 perbedaan demo penentang Mursi vs pendukung Mursi :

1. Kekerasan vs Aksi Damai

Demonstran penentang Mursi memakai cara-cara kekerasan, sedangkan kubu pendukung Mursi berkomitmen dengan aksi damai.

Para penentang Mursi yang terdiri dari kalangan sekuler dan liberal -dengan dukungan Kristen Koptik dan Syiah- biasa membakar ban di jalan, merusak sejumlah bangunan, bahkan membakar beberapa kantor Ikhwanul Muslimin dan membunuh belasan pendukung Mursi.

Lihat: http://islampos.com/markas-pusat-ikhwan-dibakar-massa-anti-mursi-65392/

2. Saat Tiba Waktu Shalat

Demonstran penentang Mursi asyik menggelar konser musik tanpa peduli waktu shalat, sedangkan pendukung Mursi bergegas menunaikan shalat berjama’ah ketika adzan berkumandang

Lihat: http://www.islamedia.web.id/2013/07/pendukung-presiden-moursi-sholat.html

3. Kemaksiatan vs Shalat Malam

Demonstran penentang Mursi begadang dengan musik dan joget ria, menenggak miras bahkan memperkosa perempuan

Lihat: http://tajuk.co/2013/07/mengerikan-demonstran-anti-mursi-lakukan-perkosaan-massal-di-tahrir-square/

Demonstran pendukung Mursi menghidupkan malam di lokasi demo dengan qiyamul lail, diakhiri shalat berjama’ah

Lihat: http://bambuser.com/v/3712206

4. Umpatan vs Takbir

Demo penentang Mursi didominasi yel dan teriakan umpatan dan kata-kata kotor, demo pendukung Mursi diwarnai dengan kalimat-kalimat thayyibah seperti takbir, hawqalah, dan sejenisnya

Lihat: http://www.kabarpks.com/2013/07/pendukung-mursi-di-bundaran-masjid.html

5. Dukungan Media Barat

Demonstran penentang Mursi tampak sangat banyak karena dishoot televisi dan media barat dari berbagai sisi, sedangkan demonstran pendukung Mursi yang jumlahnya lebih banyak tidak diliput kecuali oleh televisi dan media-media Islam yang kemudian dibredel menyusul kudeta militer. Channel Misr25 milik Ikhwan, Al-Hafiz dan Al-Nas yang berafiliasi ke Salafi, ketiganya ditutup. Aljazeera juga dilarang meliput demo pendukung Mursi. Alhasil, demo besar-besaran yang akan berlangsung besuk usai shalat Jum’at agaknya tidak mudah terekspos ke seluruh dunia.

Lihat : http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/07/04/mpe4lr-militer-mesir-tutup-tiga-stasiun-tv-islam

Demikian 5 perbedaan demo penentang Mursi vs pendukung Mursi yang sebenarnya hanya mempertegas identitas mereka. Bahwa para penentang Mursi adalah kalangan sekuler dan liberal yang takut dengan kepemimpinan Islam. Sedangkan pendukung Mursi adalah umat Islam Mesir yang menghendaki pemerintahan Islam membawa negerinya menuju kejayaan. [IK/bsb]

Kamis, 04 Juli 2013

Penggulingan Mursy Direncanakan Militer dan Oposisi?




 
































Kamis, 04 Juli 2013

Hidayatullah.com--”Angkatan bersenjata Mesir pertama-tama menyatakan, dan tetap menyatakan dan selalu akan menyatakan bahwa dirinya menjaga jarak dari kekuatan-kekuatan politik.” Demikian kata-kata pembuka yang diucapkan Menteri Pertahanan sekaligus Panglima Angkatan Bersenjata Mesir Abdul Fattah Khalil al-Sisi saat mengumumkan pengambilalihan kekuasaan dari Presiden Muhammad Mursy, Rabu malam (3/7/2013).

Kelompok penentang Mursy bersorak-sorai karena tujuan mereka tercapai, yaitu berakhirnya pemerintahan Mursy yang dipilih lewat pemilu demokratis pertama pascarezim Husni Mubarak pertengahan 2012 lalu.

Kelompok penentang menyebut hal itu sebagai revolusi kedua dan kemenangan rakyat.
Namun, sebagian pihak yang mencermati gejolak politik Mesir menyebutnya sebagai kudeta.

Beberapa hal mengindikasikan bahwa kudeta oleh militer yang dipimpin oleh Jenderal Al-Sisi memang direncanakan dengan baik.

Dalam pidatonya ketika mengumumkan pengambilalihan kekuasaan dari Mursy, Al-Sisi mengatakan bahwa Mursy gagal untuk memenuhi tuntutan rekonsiliasi persatuan nasional. Dan mengatakan bahwa militer sebelumnya sudah meminta Mursy untuk melakukan dialog rekonsiliasi tetapi selalu ditolak pihak kepresidenan.

Sebagaimana diketahui, Angkatan Bersenjata Mesir mengumumkan ke publik pada hari Senin (01/07/2013) tentang ultimatum 48 jam agar perpecahan politik diselesaikan, sebelum akhirnya militer bertindak.

Secara logika, tidak ada satupun negara di dunia ini yang memiliki latar belakang beragam dengan masalah ekonomi, sosial dan politik yang begitu berat, bisa mewujudkan sebuah rekonsiliasi nasional dalam kurun waktu 48 jam. Tengat waktu yang begitu sempit ini, menjadi senjata yang akan membunuh pemerintahan manapun.

Klaim militer yang mengatakan Mursy menolak untuk melakukan dialog terbantah jika melihat beberapa ungkapan dan laporan media sebelumnya.

Dalam pidato panjang hari Rabu (26/6/2013) di Cairo International Conference Center, Mursy menyampaikan 7 keputusan baru, di antaranya tentang pembentukan komite yang akan mengkaji masukan dari semua kelompok oposisi dan seluruh partai tentang amandemen konstitusi –masalah yang kerap menjadi pertikaian politik. Mursy mengatakan, mulai esok hari Kamis proposal itu sudah bisa dimasukkan.

Selain itu, Mursy juga membuat keputusan tentang pembentukan komisi rekonsiliasi yang berisi perwakilan dari partai poltik, Al-Azhar, Gereja Koptik, kelompok gerakan revolusi, serta LSM, guna menjembatani perbedaan di antara mereka.
Beberapa bulan sebelumnya --menyusul keributan soal dekrit Mursy yang memberikan kekuasaan legislatif kepada presiden, yang menjadi cikal bakal penentangan besar-besaran terhadap Mursy-- beberapa kali istana kepresidenan mengundang berbagai pihak untuk bertemu membahas isu yang menjadi keluhan dan kritikan terhadap pemerintahan Mursy. Namun, berulang kali itu pula oposisi menolak menghadiri pertemuan tersebut, dengan alasan Al-Ikhwan (organisasi asal Mursy) akan mendominasi pembicaraan.

Ajakan dialog itu diulangi kembali oleh Mursy setelah militer mengumumkan ultimatum 48 jam, dan diakhir masa berakhirnya ultimatum. Namun, tidak satupun yang ditanggapi oposisi maupun militer.

Ultimatum 48 jam itu sendiri diklaim kepresidenan tidak diketahui sebelumnya, dan baru diketahui setelah militer mengumumkannya kepada publik.

Beberapa jam setelah tengat ultimatum itu berakhir, militer Mesir belum memberikan suara apapun. Namun, pada saat yang sama personel militer perlahan tapi pasti diterjunkan ke lapangan untuk membarikade kelompok massa pendukung Mursy.

Melihat pergerakan militer itu, Essam el-Haddad, penasehat presiden bidang keamanan nasional, sebagaimana dilansir Guardian (3/7/2013) mengatakan, “Demi Mesir dan akurasi sejarah, mari kita sebut apa yang terjadi ini dengan nama yang sebenarnya: kudeta militer.”

Menyusul demonstrasi besar menentang Mursy pada 30 Juni kemarin, kantor pusat Al-Ikhwan di Kairo dibakar massa setelah dikepung selama 12 jam tanpa ada tindakan pencegahan dari pihak kepolisian. Dan hari Selasa (2/7/2013), Kementerian Dalam Negeri yang membawahi kepolisian Mesir, mengaku mendukung sikap militer.

Menjelang kudeta, kantor-kantor lima stasiun televisi berlatar belakang Islam dikepung militer dan dihentikan siarannya. Termasuk kantor berita yang dikepung adalah milik Aljazeera di Kairo. Pertanyaan yang mengemuka: mengapa hanya kantor media yang berlatar belakang Islam saja yang dikepung, sementara media sekuler dan pro-oposisi tidak? Layaknya penyerbuan militer di manapun di dunia ini, selalu dilakukan berdasarkan perencanaan secara matang guna menentukan target dan pergerakan operasi di lapangan.

Pada hari Rabu menjelang penggulingan Mursy, dilansir Guardian, Jenderal Al-Sisi menghabiskan sebagian besar waktu hari itu untuk melakukan pertemuan tertutup dengan para pejabat kunci militer, tokoh-tokoh agama dan oposisi.

Sebelumnya pada hari Selasa (02/07/2013) pemimpin Kristen Koptik Paus Tawadros II menyatakan dukungannya terhadap gerakan Tamarod, pemberontakan terhadap Presiden Mursy. Tamarod yang dimotori berbagai kelompok oposisi mengklaim berhasil mengumpulkan 15 juta tanda tangan rakyat penentang Mursy.

“Sungguh menakjubkan melihat rakyat Mesir mengambil kembali revolusi yang dicuri dari mereka secara damai, melalui ide Tamarod dan para pemudanya,” kata Paus Tawadros lewat akun Twitter dikutip Al-Ahram.

Pada hari yang sama sebelumnya, Tawadros menyatakan penghargaannya kepada tiga komponen utama Mesir: “rakyat, tentara dan pemuda.”

Sejak Mursy terpilih, kelompok Kristen Koptik senantiasa mengkritik pemerintahan Mursy yang disebutnya hanya berpihak kepada kelompok Islam.

Setelah Jenderal Al-Sisi menyampaikan pengumuman pelengseran Mursy, tokoh oposisi El Baradei dan Tawadros II langsung muncul di layar televisi, mengatakan bahwa mereka telah menyetujui “roadmap” buatan militer untuk masa depan Mesir.

El Baradei mengatakan, roadmap itu ditujukan untuk rekonsiliasi nasional dan menjadi awal yang baru bagi revolusi Mesir.

Roadmap ini telah dirancang oleh orang-orang terhormat yang memikirkan kepentingan, pertama dan utama, untuk negara,” imbuh pemimpin Kristen Koptik Paus Tawadros II, dikutip BBC (3/7/2013).

Sementara Amr Moussa kepada AFP mengatakan bahwa konsultasi pembentukan pemerintahan baru dan rekonsiliasi “akan dimulai dari sekarang.”

Jenderal dan Hakim
Saat Mursy menunjuk Jenderal Abdul Fattah al-Sisi sebagai menteri pertahanan dan pimpinan militer Agustus 2012, dia dipandang sebagai generasi baru militer Mesir pengganti generasi tua Muhammad Hussein Tantawi yang menggulingkan rezim Husni Mubarak.

Namun penunjukannya tidak lepas dari tudingan bahwa dia punya keterkaitan dengan Al-Ikhwan.
Dalam wawancara dengan situs asal Amerika Serikat pembentuk opini The Daiy Beast (1/7/2013), seorang pakar militer Mesir di US Naval Postgraduate School, Robert Springborg, mengatakan bahwa Al-Sisi sudah dibidik dan berhubungan dengan Al-Ikhwan untuk menjadi menteri pertahanan selama berbulan-bulan sebelum diangkat.
Steve Gerras pensiunan kolonel bekas profesor Al-Sisi di US Army War College di Pennsylvania, dalam wawancaranya dengan Daily Star, menilai Al-Sisi sebagai sosok Muslim yang relijius.

Banyak orang menilai, Al-Sisi tidak cemerlang karirnya saat berada di bawah rezim Husni Mubarak karena dicurigai terkait dengan Al-Ikhwan.

Meskipun demikian, Robert Springborg meragukan bahwa Al-Sisi adalah seorang loyalis Al-Ikhwan. Menurutnya, Al-Sisi justru punya keterkaitan erat dengan Amerika Serikat, yang menjadi pendonor tahunan terbesar bagi militer Mesir. Yang mana hal itu menjadi aset tersendiri bagi militer Mesir maupun AS.

Pucuk pimpinan militer Mesir pernah dirombak beberapa kali oleh Mursy, terutama setelah terjadi gangguan kemanan beruntun di wilayah Semenanjung Sinai, yang mengakibatkan sejumlah personel keamanan Mesir tewas.

Tidak seperti pendahulunya Jenderal Muhammad Hussein Tantawi, yang mengangkat dirinya menjadi penguasa sementara setelah Husni Mubarak digulingkan militer, Al-Sisi justru menunjuk Adly Mansour yang baru dua hari menjabat ketua Mahkamah Konstitusi sebagai presiden sementara.

Tidak adanya penolakan dari kelompok oposisi terhadap sosok Adly Mansour menunjukkan bahwa hakim karir itu sudah direstui sebelumnya oleh para penentang Mursy.

Hakim-hakim di Mesir memiliki dendam tersendiri terhadap Mursy dan pendukungnya.

Kelompok pendukung Mursy pernah menuding para hakim membuat keputusan yang dicampuri dengan politik. Hal itu terkait dengan berbagai keputusan mereka mulai dari pembebasan sejumlah bekas pejabat rezim Mubarak dalam kasus korupsi, hingga penolakan berbagai rancangan undang-undang dan pembubaran parlemen yang didominasi kelompok Islam hasil pemilu tahun 2012.

Jajaran kehakiman Mesir bertambah sakit hati sebab pada bulan Nopember 2012 presiden tiba-tiba mencopot Abdul Majid Mahmoud dari jabatan jaksa agung dan menggantikannya dengan Talaat Abdullah. Para hakim dan aparat kehakiman lainnya menyatakan keputusan Mursy itu ilegal dan mencampuri wilayah kehakiman.

Berdasarkan hukum di Mesir, presiden tidak bisa mencopot jaksa agung, tetapi boleh memintanya untuk mundur.
Menjelang penggulingan Mursy, pada hari Selasa (2/7/2013) pengadilan kasasi membatalkan keputusan Mursy tentang pemberhentian Abdul Majid Mahmoud dan memerintahkan jabatannya sebagai jaksa agung dikembalikan.

Sedangkan sehari sebelumnya, Senin (1/7/2013), hari yang sama dengan dikeluarkannya ultimatum 48 jam oleh militer, pengadilan banding mengabulkan dakwaan terhadap Perdana Menteri Hisham Qandil dan memvonisnya satu tahun penjara karena tidak melaksanakan putusan pengadilan.

Qandil didakwa tidak melakukan keputusan pengadilan, yang memerintahkan dipekerjakannya kembali staf Tanta Flax and Oil Company –yang menolak penjualan perusahaan itu ke pengusaha Saudi.

Ketika keputusan pengadilan itu dibuat, sudah tersiar kabar bahwa pemerintahan Mursy akan digulingkan.
Sesaat setelah Al-Sisi mengumumkan penggulingan Mursy, militer bergerak cepat dan sudah terlihat menyebar di berbagai tempat di ibukota Mesir.

Jurubicara media Al-Ikhwan Gehad el-Haddad kepada BBC mengatakan, Mursi sudah ditempatkan dalam tahanan rumah dan “seluruh tim kepresidenan” ditahan.

Ayah Haddad yang merupakan penasehat keamanan Mursy, Essam el-Haddad, dan pimpinan sayap politik Al-Ikhwan Saad al-Katani termasuk orang-orang yang ditahan.

Koran pemerintah Al-Ahram melaporkan (3/7/2013), surat penangkapan atas 300 pemimpin dan anggota Al-Ikhwan sudah dikeluarkan.

Gehad al-Haddad mengatakan, kerumuman pendukung Mursy yang terdiri dari sekitar 2.000 orang ditembaki oleh sejumlah pria berpakaian sipil dengan senapan mesin.

Lewat laman Facebook Mursy, kelompok pendukung presiden yang meraup 13,2 juta suara dalam pemilihan umum 2012 itu, mengecam apa yang mereka sebut sebagai “Kudeta Militer”.*

Rep: Dija
Red: Cholis Akbar

Revolusi Masih Terus Bergerak

Islamedia -
Revolusi ini akan terus berjalan
Sampai Islam tegak atau nyawa kami yang lebih dulu sampai ke surga
Mereka kira dengan membunuh Hasan AlBanna,
revolusi akan mati tenggelam di makan bumi ?
Nyatanya dukungan itu makin membumi di Mesir
Mereka kira dengan menggantung sayyid qutb, revolusi akan terhempas dari mesir?
Nyatanya kaum muda. tua, buruh, petani dan berbagai elemen bangsa Mesir datang memberi dukungan
Jutaan kaum revolusioner IM di tangkap dan mendekam di penjara, mereka kira akan melemahkan perjuangan akar rumput di Mesir ?

Nyatanya gelombang dukungan itu makin kuat dan membesar
Rakyat bersatu dalam kekuatan Allah, tak bisa di kalahkan
...
Kawan!
Masih ingatkah tentang kisah perang ahzab ?
Kawan!
Masih ingatkah kisah tentang perang Uhud ?
Lihat apa yang dikatakan orang munafik ketika kekalahan perang uhud:

"untuk apa ikut perang sama muhamad, kalahkan?"
Kami di sini sudah terbiasa di tikam oleh musuh, bahkan oleh saudara kami sendiri
Terhadap musuh, kami tahu bahwa itu adalah tabiat mereka
kepada saudara-saudara kami di HT dan Salafi kami masih berdoa dan berharap kita bisa bersama menegakkan Islam di seluruh penjuru bumi...Allahu Akbar!
Mana kaum sosialis dan liberalis yg teriak-teriak anti junta militer?
Dunia selalu mengutuk aksi kudeta militer
tapi mereka bungkam untuk mesir

Kemana para budak nafsu itu?
Sejarah terus berulang
Kalian tikam kami dengan harap akan mati
Kalian tusuk kami dengan harap mati terkapar kehabisan darah
Kalian injak-injak kami dengan harap agar menjadi hina
Kalian usir kami dari rumah bahkan dari negeri kelahiran kami, dengan harap putus mata rantai gerakkan ini
kalian inginkan kami mati dan hancur sehancurnya
Kalian kudeta pemimpin kita yang terpilih secara sah
Dengan harap akan semakin berkeping-keping perjuangan kami

Ku katakan pada mu, para budak nafsu sosialis dan liberalis hari ini dan seterusnya..
Darah juang kami tak akan berhenti mengalir di nadi dan jantung ummat
Jika seluruh dunia ingin menghentikan gerak kami, ku katakan pada mu, sia-sia sajalah apa pun usaha anda untuk melemahkan kami
karena Allah bersama kami
Dan janji Allah pasti!
Kemenangan di dunia dan akherat hanya milik orang-orang mukmin
Allahu Akbar!

Presiden Dengan Rangkaian Prestasi Gemilang itu Di Kudeta Militer


Presiden Mesir, Muhammad Mursi (inet)

Presiden Mesir, Muhammad Mursi (inet)

dakwatuna.com - Tuntutan dari pihak oposisi dan sebagian rakyat Mesir untuk menggulingkan pemerintahan sah Presiden Muhammad Mursi berujung pada kudeta yang dilakukan Militer. Tidak sedikit pihak-pihak yang menentang keras kudeta militer tersebut, karena Mursi dinilai sebagai presiden yang membawa perubahan besar bagi negara dan rakyat Mesir. Baik di dalam negeri maupun di mata dunia internasional.
Mungkin sebagian rakyat Mesir lupa bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Mursi, sejumlah kebijakan dan prestasi telah berhasil ditorehkan. Bahkan pada 100 hari kepemimpinannya Mursi sudah mampu mengukir prestasi yang luar biasa.
Inilah prestasi Presiden Mursi di 100 hari kepemimpinannya:
  1. Minggu pertama, Mursi membebaskan wartawati Mesir yang ditahan di Sudan dan menjemputnya dengan pesawat kepresidenan.
  2. Pemecatan 70 Jenderal dan Kudeta dengan Cinta pada Marsekal Thantawi dan Anan, Panglima dan wakil Panglima militer.
  3. Penghapusan utang 40.000 petani yang memiliki utang di bawah 10.000 pounds (30 Juta) yang di masa Mubarak ditangkapi dan dijebloskan ke Penjara.
  4. Investasi 270 Milyar dollar yang ditanam di Mesir, hanya dalam 1 bulan Mursi berkuasa.
  5. Selama 100 hari ini, Mursi tidak menerima gaji selama menjadi Presiden.
  6. Moursi mengembalikan izzah Mesir dengan menguasai gurun Sinai yang di masa Mobarak, 70 % lalulintas udara dan darat dikuasai Israel.
  7. Mursi melakukan politik smart and cool dalam bersikap kepada Amerika dan Israel. Hingga PM Israel mengatakan, “Sikap Mursi jauh lebih berbahaya daripada Nuklir nya Iran”. Bahkan Obama menilai, “Hubungan AS dengan Mesir bukan hubungan sahabat bukan pula musuh.”
  8. Penjualan khamar dilarang, dan itu tidak mengganggu pariwisata Mesir.
  9. Penampilan di pantai dibatasi, hari Jumat diliburkan, dan turis wanita dan pria dipisahkan.
  10. Militer Mesir memang the real power, tapi semua di bawah komando Panglima Tertinggi. Pada 2 bulan Mursi berkuasa, 2 kapal selam ter canggih Jerman berhasil didatangkan walau di protes keras Israel.
  11. Kanal Suez diperlebar dan diperdalam, dan sekarang dikontrol sepenuhnya oleh Mesir setelah direktur Kanal Suez diganti yang sebelumnya di dikte Barat.
  12. PM Hiysam Qandil setiap Subuh memeriksa pabrik roti dan turun ke bawah, atas instruksi Presiden Mursi hal yang hanya terjadi di masa Kenabian dan Khulafaur-Rasyidin.
  13. Mursi memelopori pemisahan kepentingan antara kepentingan pribadi, keluarga, partai dengan kepentingan negara. Saat diundang Raja Saudi, keluarga Mursi dengan uang pribadinya menggunakan pesawat Egypt Air tidak menggunakan pesawat kepresidenan.
  14. Mursi adalah Presiden pertama dunia yang dengan tegas dan berani menekankan cinta Nabi dan cinta para sahabat di hadapan Khomeini dan pemimpin Syiah di Iran.
  15. Jika patokan nya adalah mengutip ayat Al-Qur’an dan Hadits, maka Mursi adalah Presiden pertama yang mengutip ayat-ayat Al-Quran dan Hadits di depan Sidang Umum PBB bulan lalu.
  16. Jika patokan nya adalah masalah protokoler, maka Mursi adalah Presiden yang membiarkan jalanan tetap lalu lalang saat ia melintas dan membiarkan masjid terbuka saat ia shalat.
  17. Di Mesir, masjid saat ini dibuka 24 jam untuk kepentingan jamaah setelah di Era Mobarak, masjid-masjid di Mesir ditutup 1 jam setelah shalat wajib.
  18. Di tataran regional, Mursi menggalang aliansi dengan Turki. Dalam benak kedua pemimpin ini, kehancuran Israel hanya tinggal waktu dan itu didahului dengan perubahan rezim-rezim antek2 AS baik di Teluk maupun di negara-negara TIMTENG lainnya.
  19. Untuk masalah Palestina, tidak ada pemimpin yang nyata-nyata mendukung perjuangan perlawanan selain Mursi. Perbatasan dibuka, hanya dalam 1 minggu Mursi berkuasa dan kemarin dengan Qatar sukses membentuk Zona Ekonomi untuk membangun kembali Gaza.
Masih banyak keberhasilan Mursi lainnya. Tak salah jika rakyat Mesir puas pada kepemimpinannya. Rakyat Mesir makin cinta kepada presidennya yang kata Ismail Haniyya punya kisah mirip Nabi Musa as. ini -sama-sama pernah di penjara baru jadi penguasa istana-. Pusat Riset Opini Publik (Bashira) mengadakan jajak pendapat kedua terhadap kinerja presiden Mursi setelah 80 hari masa jabatannya. Hasilnya, publik yang puas terhadap kinerja Mursi sebanyak 79%. Sisanya yang tidak puas 13%, dan 8% menyatakan ragu-ragu. Dukungan ini sudah melebihi raihan suaranya di Pemilu kemarin.
Dari fakta-fakta ini, sejauh ini Mursi adalah salah satu model pemimpin paling ideal untuk diteladani. Jadi bagaimana mungkin, seorang Presiden dengan kinerja luar biasa seperti itu tidak dicintai rakyatnya dan akhirnya digulingkan oleh kudeta Militer. (sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri

Rabu, 03 Juli 2013

Dosa-dosa Presiden Mesir DR. Muhammad Mursi

 
Mengapa kalangan liberal sangat getol berusaha menjatuhkan Presiden Mesir DR Muhammad Mursi? Salah seorang pembaca bersamadakwah mengirimkan tulisan menarik tentang Dosa-dosa Presiden Mesir DR Muhammad Mursi. Bisa jadi, opini yang dikirim melalui fanpage ini benar adanya. Bahwa 'dosa-dosa' inilah yang membuat pemerintahan Mursi digoyang. Berikut tulisan lengkapnya:

Dosa Mursi itu adalah karena dia bisa mengantarkan Mesir dalam setahun ke arah swasembada pangan. Yang dulu zaman mubarak gandum hanya boleh diproduksi dalam negeri sebanyak 20 % paling banyak, sekarang sudah melampai 60 %. Dulu harus mengimpor ke Amerika, sekarang Mursi mengimpor dari negara yang dia inginkan, yang lebih menguntungkan rakyat. Kondisi ini mampu menghemat belanja negara sampai milyaran dollar pertahun sekaligus meningkatkan perekonomian petani.

Dosa Mursi adalah karena mengembangkan terusan Suez menjadi pasar bebas dunia. Yang dulu di zaman mubarak hanya menghasilkan uang sebanyak 5.6 milyar dollar pertahun, akan meningkat 100 milyar dollar pertahun.

Dosa Mursi adalah menaikkan gaji PNS dan pensiunan sebanyak 200 % lebih, sementara harga-harga barang bisa dipertahankan tidak naik, sehingga PNS jadi lebih makmur.

Dosa Mursi adalah membangun pabrik samsung terbesar di Arab di provinsi Bani Suwef, sehingga harga barang elektronik menjadi murah.

Dosa Mursi adalah membuat pabrik mobil sendiri sehingga untuk tahun-tahun ke depan tidak perlu lagi mengimpor mobil.

Dosa Mursi adalah membuat pabrik senjata sendiri sehingga tidak perlu lagi mengimpor senjata-senjata rongsokan dari Amerika.

Dosa Mursi adalah membuat pabrik innar (sejenis tablet/ipad), sehingga seluruh rakyat nanti bisa mencicipi enaknya memakai barang elektronik bermutu dengan harga terjangkau. Anak-anak sekolah bisa belajar pakai alat canggih.

Dosa Mursi adalah mampu mempertahankan, bahkan menambah cadangan devisa Mesir yang sebelumnya sudah di ambang kebangkrutan.

Dosa Mursi terbesar adalah dia selalu shalat berjamaah di mesjid, hafal al Qur'an, selalu tahajjud dan sabar terhadap segala caci maki.

Dosa Mursi adalah mendukung perjuangan Palestina, Suriah dan Myanmar.

Dosa Mursi yang tidak kalah parahnya mengeluarkan Mesir dari rongrongan kekuasaan militer dalam 40 hari, di mana Erdogan butuh bertahun-tahun untuk melakukan itu.

Dosa Mursi meningkatkan harga diri negara Mesir di hadapan negara Arab lain bahkan dunia. Hingga Mesir jadi negara yang diperhitungkan.

Dosa Mursi adalah berusaha mengembangkan tenaga nuklir dan tenaga matahari sebagai energi alternatif di Mesir.

Dosa Mursi adalah karena ia mampu menarik investor luar negeri dan mempertahankan kepercayaan asing di Mesir.

Dosa Mursi adalah membuka kembali jalan darat antara Mesir dan Sudan sehingga kerja sama dalam bidang ekonomi kedua negara akan meningkat.

Dosa Mursi adalah mampu membuka lapangan kerja baru untuk 600 ribu lebih orang pengangguran.

Dosa Mursi adalah berusaha mengembalikan harta yang dibawa kabur ke luar negeri oleh Husni Mubarak dan antek-anteknya.

Dosa Mursi adalah menegakkan peradilan yang sebenarnya dan berusaha menghabisi kecurangan.

Dan banyak lagi dosa-dosanya yang tidak bisa kita sebutkan satu persatu yang membikin lawan politik, terutama Amerika dan Israel jadi meradang.

Karena dosa-dosa itulah maka Mursi akan digulingkan oleh sisa-sisa antek Mubarak, liberas, sekuler, komunis, dan Kristen Koptik serta muslim ambigu. Mereka memandang Mursi sudah gagal mengantarkan Mesir ke arah kehancuran.

Itulah logika yang ada dalam kehidupan sekarang.

[Dari seorang mahasiswa Mesir via Ria Syamil Yuliasari]