06.11
Tabloid LINTAS - Makassar
No comments
Setelah menjabat Kasi Pidum Kejari Kolaka, Feri kemudian terpilih menjadi Jaksa Satuan Tugas (Satgas) tindak pidana terorisme di Kejaksaan Agung RI di Jakarta. Selanjutnya mendapat tugas baru sebagai coordinator Perkeji di Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan. Tak lama kemudian ditugaskan menjadi pelaksana tugas Kepala Kejaksaan Negeri Malili yang hanya beberapa waktu lamanya. Dari Malili selanjutnya menuju Takalar untuk mengemban amanah sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Takalar. (Foto: Muhammad Said Welikin)
------------------------
Tegakkan Hukum Tanpa Pandang Bulu
Kepala Kejaksaan Negeri Takalar Feri Tas SH MHum MSi, ternyata oranganya menarik dan simpatik.
Sebelum bertemu dengannya terbayang dalam benak, bagaimana sosok Kajari Takalar itu. Terpikir dalam benak, mungkin perangainya "keras dan garang" serta sulit ditemui sebagaimana lazimnya pejabat penting lainnya. Ternyata sangat jauh berbeda dengan apa yang terbayangkan sebelum menemuinya.
Orang nomor satu di Kejaksaan Negeri Takalar ini, ketika dua orang wartawan Tabloid LINTAS, Hasan Kuba dan Muhammad Said Welikin yang ingin menemuinya, sedang ngobrol santai dengan beberapa orang stafnya di teras kantornya.
Ketika melihat kedatangan kami, Feri Tas langsung menyapa; "Ingin bertemu dengan siapa?".
"Dengan Pak Kajari," jawab kami.
"Oh, mari," katanya sembari bergegas menuju ruangan kerjanya di lantai dua.
Kami berdua ikut di belakang Kajari. Kami saling berbisik dengan perasaan bingung. Rupanya yang berjalan di depan kami, adalah Kajari Takalar. Kami berdua merasa tidak mengenalnya, karena Pak Kajari tidak mengenakan tanda pangkat dan tanda jabatannya.
Setelah mengisi buku tamu, ajudan mempersilahkan kami masuk di ruangan kerja Kajari. Feri Tas yang semula duduk di meja kerjanya, pindah ke kursi tamu lalu mempersilahkan kami duduk. Setelah kami memperkenalkan diri, dengan senyum simpatik Kajari kemudian menanyakan maksud kedatangan kami.
Kami mengemukakan tentang persidangan kasus Hospital Elektirc Bad (ranjang elektrik) untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padjonga Dg Ngalle di Takalar yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Makassar.
Pria simpatik dan ganteng yang lahir di tanah kelahiran Bung Hatta (Proklamator dan Wakil Presiden RI Pertma) Bukit Tinggi Sumatera Barat pada tanggal, 26 Februari 1969, menjelaskan, proses dari penyidik sampai kasus itu dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor semuanya sudah melalui prosedur.
Mengenai uang pengembalian yang ditanyakan itu, sebenarnya bukan kewenangan Kajaksaan. Tetapi, pada prinsipnya semuanya telah berproses sesuai prosedur.
Feri Tas sebenarnya baru beberapa bulan menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Takalar. Tetapi dengan kehadirannya di Takalar meskipun baru seumur jagung itu, langsung membuat gebrakan untuk penegakan hukum.
Salah satunya adalah kasus Ranjang Elektrik di RSUD Pajonga Dg Ngalle Takalar. Kasus itu melibatkan lima orang tersangka. Dua orang mantan Direktur Rumah Sakit, dua orang mantan bendahara Rumah Sakit dan seorang wiraswasta.
Pengalamannya sebagai insan penegak hukum diawali dengan pengangkatannya menjadi Jaksa Muda di Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat. Berkat keterampilan dan kecerdasannya menjalankan tugas, berselang beberapa tahun Feri Tas diangkat menjadi Kepala Seksi Intelejen. Jabatan Kasi Intel ini juga diembannya dengan baik dan sukses yang membuat dirinya terorbit menjadi Jaksa Fungsional di Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewah (DI) Yogjakarta. Tak lama kemudian dimutasi lagi ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Atas prestasinya dalam melaksanakan tugasnya, membuat buat pria yang berperawakan sedang dan berkulit putih ini mengantarnya menduduki jabatan strategis dalam lingkup Instansi Kejaksaan. Dari Ibu Kota Negara, Feri Tas diterjunkan ke Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara untuk menduduki Jabatan Kepala Seksi Pidana Umum yang dilaksanakannnya dengan prestasi yang baik.
Setelah menjabat Kasi Pidum Kejari Kolaka, Feri kemudian terpilih menjadi Jaksa Satuan Tugas (Satgas) tindak pidana terorisme di Kejaksaan Agung RI di Jakarta. Selanjutnya mendapat tugas baru sebagai coordinator Perkeji di Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.
Tak lama kemudian ditugaskan menjadi pelaksana tugas Kepala Kejaksaan Negeri Malili yang hanya beberapa waktu lamanya. Dari Malili selanjutnya menuju Takalar untuk mengemban amanah sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Takalar.
Selama bertugas di Takalar sudah mengungkap beberapa kasus korupsi. Untuk mengungkap kasus korupsi dia mengaku tidak tanggung-tanggung.
"Harus dilaksanakan secara optimal sampai tuntas dan jangan tebang pilih. Hukum tidak melindungi siapa pun. Siapa yang melakukan kejahatan, harus ditindak demi keadilan dan kebenaran. Hukum tidak memiliki keberpihakan dan tidak mengenal siapa yang kebal hukum. Sebenarnya penegakan hukum bukan hanya tugas Kejaksaan semata, tetapi semua komponen masyarakat. Kalau masyarakat mengetahui ada orang yang melakukan pelanggaran hukum, harus segera melaporkannya untuk diproses sesuai hukum yang berlaku," papar Feri.
Artinya peran masyarakat termasuk salah satu komponen di dalam penegakan hukum. Termasuk jurnalis (wartawan) yang banyak menberitakan kasus korupsi. Untuk itu tugas wartawan juga termasuk unsur penegak hukum. Sehingga Kejaksaan perlu membangun komunikasi kemitraan dengan jurnalis media cetak dan elektronik, urai Feri Tas. (Hasan Kuba/Muhammad Said Welikin/LINTAS)
Curiculum Vitae:
------------------
Nama : Feri Tas SH MHum MSi
Tempat/tanggal lahir : Bukit Tinggi, 26 Februari 1969
Pendidikan :
- S1 Fakultas Hukum Unand 1988
- S2 HKA Bisnis UGM 2002
- S2 Administrasi Publik UNP Surabaya
Jabatan Lain :
- Dekan Fakultas Hukum Universitas 19 November, Kolaka (2005 - 2010)
- Dosen luar biasa di Universitas Kendari (2005 - 2009)
Jabatan Karier :
- Jaksa di Kejaksaan Tinggi Sumatra Barat
- Kepala Seksi Intelejen Kejaksaan Tinggi Sumatra
- Fungsionaris di Kejaksaan Tinggi DI Djokjakarta
- Fungsionaris di Kejaksaan Tinggi Jakarta Pusat
- Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Kolaka, Sultra
- Satgas Tindak pidana Terorisme di Kejaksaan Agung RI
- Koordinator Perkeji di Kejaksaan Tinggi Sulselbar
- Pelaksana Tugas Kajari Malili
- Sekarang : Kepala Kejaksaan Negeri Takalar. (*)