Jumat, 26 April 2013
Tausiyah Terakhir Ustadz Jeffry Al-Buchory
Saya SUSAH tapi ada yang LEBIH SUSAH dari saya,
Saya MENDERITA tapi ada yang LEBIH MENDERITA dari saya,
Saya SEDIH tapi ada yang LEBIH SEDIH dari saya,
Saya SAKIT tapi ada yang LEBIH SAKIT dari saya,
Rupanya saya lebih SENANG dari MEREKA.
Rupanya saya lebih BAHAGIA dari MEREKA.
Rupanya saya lebih GEMBIRA dari MEREKA.
Rupanya saya lebih SEHAT dari MEREKA.
~ ALHAMDULILLAH YA ALLAH BERSYUKUR DENGAN APA ADANYA KITA :)
Lebih Dekat mengenal Uje. Dari Kenakalan Pergaulan Hingga Menjadi Ustadz Gaul
4/26/2013 05:31:00 AM |
Posted by Abu Rafah
Islamedia
- Jeffry Al Buchori memiliki nama populer Uje (lahir Jakarta, 12 April
1973)(wafat Jakarta, 26 April 2013) adalah seorang pendakwah atau ustad
yang tampil dengan mengemas bahasa dakwahnya dengan bahasa-bahasa anak
muda. Sehingga ustad Uje kerap juga dipanggil sebagai ustad gaul.
Beberapa hari setelah ia merayakan ulang tahunnya yang ke-40, ia
mengalami kecelakaan motor yang menyebabkan Uje meninggal dunia di usia
40 tahun.
Jefri anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Alm. H. Ismail Modal dan Ustz Dra. Hj. Tatu Mulyana ini sejak kecil telah mendapat pendidikan Islam yang kuat. Hal ni terbukti saat duduk di bangku sekolah kelas 3-5 SD meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) sampai tingkat provinsi. Setelah lulus SD, bersama kedua kakaknya, Alm. Ust. H. Abdullah Riyad dan Ust. H. Aswan Faisal, bersekolah di PonDaar el-Qolam Gintung, Jayanti [[Tanger Namun selama di pesantren, Uje terbilang nakal. Seringkali saat teman-temannya menunaiam-diam tidur atau kabur dari pesantren untuk main dan nonton di bioskop. Sampai akhirnya Uje dikeluarkan dari pesantren tersebut yang sempat dikecapnya selama tahun yang harus dijalani. Setelah itu, Uje dipindahkan ke Madrasah Aliyah (MA, setingkat SMA). Bukannya bertambah baik, kenakalan Uje justru bertambah.
Apalagi setelah lulus di tahun 1990 dan kuliah di akademi broadcasting, kenakalan Uje tak berkurang. Dia bergaul dengan pemakai narkoba dan sering dugem. Bahkan Uje akhirnya tak menyelesaikan kuliah. Pada tahun 1991, Uje pernah menjadi dancer di salah satu club. Uje juga sering nongkrong di Institut Kesenian Jakarta. Di kala para pemain sinetron sedang latihan, kadang-kadang Uje menggantikan salah satunya. Ia pun ikut casting dan mendapat peran. Salah satu sinetron yang sempat dibintanginya adalah Pendekar Halilintar. Bahkan Uje pernah dinobatkan sebagai pemeran pria terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI pada 1991.
Uje bertemu dengan Pipik Dian Irawati, seorang model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang, Jawa Tengah. Saat itu, Uje masih berstatus sebagai pemakai. Meski demikian, hal itu tidak menghalangi Pipik yang bersedia dinikah siri pada 7 September 1999. Dua bulan kemudian mereka menikah resmi di Semarang. Pernikahannya dengan Pipik ini dikaruniai tiga orang anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro.
Hal yang menyadarkan Uje dari kehidupan semu adalah saat dirinya diajak umroh oleh ibu dan kakaknya. Sebagai awal dari usaha pertaubatan, Uje mendapat amanah dari kakak tertuanya alm. Ust. H. Abdullah Riyad, untuk melanjutkan dakwah kakaknya di Jakarta. Sebab alm Ust. H. Abdullah Riyad mendapatkan kepercayaan dari MUIS (Majlis Ugame Islam Singapura) untuk menjadi Imam besar di Masjid Haji Mohammad Soleh, bersebelahan dengan Maqam Habib Nuh Al Habsyi, Palmer Road, Singapura. Uje berdakwah pertama kali di sebuah masjid di Mangga Dua. Pipik Dian Irawati, istrinya, menuliskan teks dakwah yang mesti disampaikan saat itu. Hasilnya, honor ceramah sebesar Rp 35.000 dia bawa pulang dan langsung diberikan kepada istrinya.
Dari situlah Uje mulai berdakwah lewat majelis taklim, mushola, masjid, dan perlahan-lahan bisa seperti sekarang ini, dikenal oleh masyrakat banyak dikagumi oleh seluruh kalangan. Selain itu Uje, juga menyampaikan dakwahnya dalam bentuk lagu-lagu Islami, debut albumnya, Lahir Kembali diluncurkan 2006 lalu. Beberapa lagu diciptakannya sendiri dan dinyanyikan bersama penyanyi lagu-lagu religius muslim, seperti Opick, bahkan pernah berkolaborasi dengan grup band Ungu dalam mini album Ungu bertajuk Para Pencari-Mu (2007).
Jefri anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Alm. H. Ismail Modal dan Ustz Dra. Hj. Tatu Mulyana ini sejak kecil telah mendapat pendidikan Islam yang kuat. Hal ni terbukti saat duduk di bangku sekolah kelas 3-5 SD meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) sampai tingkat provinsi. Setelah lulus SD, bersama kedua kakaknya, Alm. Ust. H. Abdullah Riyad dan Ust. H. Aswan Faisal, bersekolah di PonDaar el-Qolam Gintung, Jayanti [[Tanger Namun selama di pesantren, Uje terbilang nakal. Seringkali saat teman-temannya menunaiam-diam tidur atau kabur dari pesantren untuk main dan nonton di bioskop. Sampai akhirnya Uje dikeluarkan dari pesantren tersebut yang sempat dikecapnya selama tahun yang harus dijalani. Setelah itu, Uje dipindahkan ke Madrasah Aliyah (MA, setingkat SMA). Bukannya bertambah baik, kenakalan Uje justru bertambah.
Apalagi setelah lulus di tahun 1990 dan kuliah di akademi broadcasting, kenakalan Uje tak berkurang. Dia bergaul dengan pemakai narkoba dan sering dugem. Bahkan Uje akhirnya tak menyelesaikan kuliah. Pada tahun 1991, Uje pernah menjadi dancer di salah satu club. Uje juga sering nongkrong di Institut Kesenian Jakarta. Di kala para pemain sinetron sedang latihan, kadang-kadang Uje menggantikan salah satunya. Ia pun ikut casting dan mendapat peran. Salah satu sinetron yang sempat dibintanginya adalah Pendekar Halilintar. Bahkan Uje pernah dinobatkan sebagai pemeran pria terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI pada 1991.
Uje bertemu dengan Pipik Dian Irawati, seorang model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang, Jawa Tengah. Saat itu, Uje masih berstatus sebagai pemakai. Meski demikian, hal itu tidak menghalangi Pipik yang bersedia dinikah siri pada 7 September 1999. Dua bulan kemudian mereka menikah resmi di Semarang. Pernikahannya dengan Pipik ini dikaruniai tiga orang anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro.
Hal yang menyadarkan Uje dari kehidupan semu adalah saat dirinya diajak umroh oleh ibu dan kakaknya. Sebagai awal dari usaha pertaubatan, Uje mendapat amanah dari kakak tertuanya alm. Ust. H. Abdullah Riyad, untuk melanjutkan dakwah kakaknya di Jakarta. Sebab alm Ust. H. Abdullah Riyad mendapatkan kepercayaan dari MUIS (Majlis Ugame Islam Singapura) untuk menjadi Imam besar di Masjid Haji Mohammad Soleh, bersebelahan dengan Maqam Habib Nuh Al Habsyi, Palmer Road, Singapura. Uje berdakwah pertama kali di sebuah masjid di Mangga Dua. Pipik Dian Irawati, istrinya, menuliskan teks dakwah yang mesti disampaikan saat itu. Hasilnya, honor ceramah sebesar Rp 35.000 dia bawa pulang dan langsung diberikan kepada istrinya.
Dari situlah Uje mulai berdakwah lewat majelis taklim, mushola, masjid, dan perlahan-lahan bisa seperti sekarang ini, dikenal oleh masyrakat banyak dikagumi oleh seluruh kalangan. Selain itu Uje, juga menyampaikan dakwahnya dalam bentuk lagu-lagu Islami, debut albumnya, Lahir Kembali diluncurkan 2006 lalu. Beberapa lagu diciptakannya sendiri dan dinyanyikan bersama penyanyi lagu-lagu religius muslim, seperti Opick, bahkan pernah berkolaborasi dengan grup band Ungu dalam mini album Ungu bertajuk Para Pencari-Mu (2007).
Selasa, 16 April 2013
Selasa, 09 April 2013
Takut
Oleh Irwan Prayitno
Gubernur Sumbar
Semua manusia tentu pernah mengalami rasa takut. Alasannya bisa 1001 macam. Seorang pemuda atau pemudi takut tidak mendapatkan jodoh yang cocok untuknya. Setelah menikah, takut tidak bisa mendapatkan keturunan. Setelah melahirkan, takut anaknya tidak tumbuh normal dan sehat serta mendapat pendidikan yang baik. Setelah menyelesaikan pendidikan, takut tidak mendapat pekerjaan. Begitu seterusnya, takut ini… takut itu… beraneka macam alasan dan latar belakangnya.
Ketakutan adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Beberapa ahli psikologi juga telah menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, selain kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan.
Karena itu pada prinsipnya rasa takut adalah wajar dan sangat manusiawi. Jika berada di tempat ketinggian, wajar jika manusia merasa takut akan terjatuh. Jika memegang benda tajam, wajar jika seseorang takut akan terluka. Seorang pedagang takut jika suatu saat usahanya merugi, karena itu ia menjalankan usahanya dengan serius dan hati-hati. Seorang pejabat takut jika amanah yang diberikan kepadanya tidak bisa ia jalankan dengan baik dan tidak bisa pertanggung jawabkan, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Karena itu ia bekerja dengan serius dan ekstra hati-hati.
Rasa takut bisa berimplikasi positif, namun bisa juga diterjemahkan secara negara negatif. Rasa takut membuat seseorang bersikap hati-hati, melakukan sesuatu dengan serius dan bersunguh-sungguh agar ia bisa terhindar dari resiko atau ancaman yang ia takutkan. Namun ada orang menanggapi rasa takut secara negatif dan berlebihan. Sehingga rasa takut menjadi hantu dalam dirinya dan membuat ia terdorong untuk melakukan kesalahan.
Seorang ibu yang takut secara berlebihan terhadap kesalamatan anaknya melakukan perlindungan secara berlebihan (over protection) terhadap anaknya. Seorang pejabat yang takut akan kelihangan jabatannya berusaha mempertahankan jabatannya dengan jilat sana-jilat sini, atau memfitnah dan menekan orang lain agar jabatan tersebut terus bisa ia kuasai. Seorang pedagang berlaku curang agar ia terhindar dari resiko rugi.
Lebih parah lagi, ada yang meminta bantuan dukun agar jabatannya tetap langgeng. Seorang pedagang meminta jimat penglaris agar dagangannya tetap laku dan ia terhindar dari resiko kerugian. Ada juga yang meminta bantuan pawang hujan, karena takut saat ia melakukan hajatan turun hujan lebat dan hajatan yang dilaksanakan tidak sukses. Saya sendiri dulu juga pernah ditawarkan bantuan oleh “orang pintar”, agar bisa memenangkan Pilkada.
Tentu saja tindakan itu tidak benar dan bisa digolongkansebagai perbuatan syirik. Jika ingin meminta tolong kenapa tidak meminta tolong langsung kepada Allah? Mengapa harus meminta bantuan orang lain, jimat atau jin, bahkan setan yang berarti mempersekutukan Tuhan. Bukanlah Allah lebih berkuasa dari makhluk apapun? Kenapa kita tidak percaya akan kebesaran dan kekuasaanNya? Kenapa kita tidak minta tolong dan mengadu hanya kepadaNya?
Dalam suatu sidang paripurna di DPRD Sumbar, salah seorang anggota DPRD dari Fraksi PPP menyampaikan bahwa ia salut dengan sikap saya yang selalu tenang dan tidak terpengaruh dengan rumor yang berkembang belakangan ini. Banyak yang menyatakan ini adalah sebuah bola salju yang sedang menggelinding dan sangat berbahaya, sebagian lainnya menyebutnya sebagai kiamat besar. Namun saya tak bergeming dan tetap tegar. Beliau mengatakan saya pantas dijadikan guru politik dan sebagai inspirator.
Padahal rahasianya mudah dan sederhana saja. Rahasia pertama adalah bekerja keras, bersungguh-sungguh dan bertindak sesuai dengan aturan, rahasia kedua adalah serahkan dan kembalikan kepada Allah hal-hal yang di luar kemampuan kita. Biarkan Allah memutuskan apa yang terbaik untuk kita, jangan ikut campur urusan yang merupakan wewenang Allah.
Rahasia ketiga adalah syukuri apapun ketentuan yang telah ditetapkan Allah untuk kita, manis atau segetir apapun ketetapan itu. Jika tiga prinsip di atas diamalkan, insya Allah tidak akan ada lagi rasa takut dan cemas berlebihan yang selalu menghantui kita. Tak ada rasa was-was yang membuat tidur kita tidak nyenyak dan makan tidak enak. Karena itu saya tetap tenang, sabar dan tetap melakukan kegiatan rutin sehari-hari seperti biasa.
Bukankah tidak perlu hidup yang indah ini kita rusak dengan hal-hal sepele yang tidak berguna? Takut boleh dan wajar-wajar saja. Namun ketakutan yang berlebihan, sekali lagi menjadi hantu dalam diri kita sendiri. Kalau kita sudah melakukan hal-hak yang benar, kenapa harus takut? Selain itu ada Allah tetap mengadu.
Mari kita hanya berserah diri dan hanya meminta tolong kepadaNya, semoga kita selalu menjadi orang-orang yang berada di jalan kebenaran dan dan diberikan petunjuk olehNya untuk selalu berada di jalan yang benar, tanpa rasa takut yang berlebihan dan selalu tenang menjalani hidup ini. Amin…
Padang Ekspres 10 April 2013
www.irwan-prayitno.com
Sabtu, 06 April 2013
Surat Malcolm X dari Kota Suci Mekkah Al-Mukaramah
Magdalena – Minggu, 7 April 2013 09:00 WIB
Rasa haru, persaudaraan, kemurahan hati dan tidak mementingkan diri sendiri yang dirasakan Malcolm X di kota Mekkah saat melaksanakan ibadah haji, membuka mata hatinya tentang semangat Islam yang sebenarnya. Dalam buku autobiografi yang ditulisnya bersama Alex Haley, Malcolm menulis, “Karena pencerahan spiritual dimana saya mendapatkan rahmat untuk mengalaminya setelah melaksanakan ibadah haji ke kota Mekkah, saya tidak lagi membiasakan melempar dakwaan kepada ras manapun. Sekarang, saya berjuang untuk hidup sebagai seorang Muslim Sunni sejati. Saya harus mengulangi bahwa saya bukan seorang rasis dan bukan pula seorang yang menganut prinsip rasisme. Saya nyatakan dengan ketulusan hati bahwa saya tidak berharap apa-apa kecuali kebebasan, keadilan dan persamaan, kehidupan, kemerdekaan serta kebahagiaan untuk semua orang,”
Dalam buku Autobiography of Malcolm X, Malcolm X atau nama Islamnya Malik al-Shabazz mengungkapkan kesan-kesannya melaksanakan ibadah haji di tanah suci dalam surat yang ditujukan ke asistennya di Harlem. Surat itu ia kirim dari Mekkah pada bulan April 1964. Berikut isi suratnya:
Saya tidak pernah menyaksikan keramahtamahan yang begitu tulus dan semangat kebersamaan yang begitu besar, seperti yang dilakukan oleh umat manusia dari berbagai warna kulit dan ras di kota suci ini, rumah dari Ibrahim, Muhammad dan nabi-nabi lainnya yang disebut dalam kita suci Al-Quran. Dalam beberapa minggu yang saya lewati, saya benar-benar kehilangan kata-kata dan terpesona dengan keagungan yang saya saksikan di sekitar saya yang dilakukan oleh umat manusia dari berbagai bangsa. Saya beruntung bisa berkunjung ke kota suci Mekkah; Saya sudah melakukan tawaf keliling Ka’bah 7 putaran, dipimpin oleh seorang Mutawwaf (pembimbing) muda bernama Muhammad; Saya minum air dari sumur air Zamzam; Saya lari 7 kali bolak-balik dari bukit Safa ke bukit Marwa; Saya berdoa di kota tua Mina dan Saya berdoa di pegungungan Arafah. Di sana ada puluhan ribu jemaah haji dari seluruh dunia. Mereka berasal dari berbagai warna kulit dari yang bermata biru, pirang sampai yang berkilit hitam dari Afrika. Namun mereka semua melakukan ritual yang sama, menunjukkan semangat persatuan dan persaudaraan yang dari pengalaman saya di Amerika telah membuat saya percaya bahwa hal semacam ini tidak akan pernah terjadi antara kulit putih dan non kulit putih. Amerika perlu memahami Islam, karena Islam adalah agama yang menghapuskan masalah rasa di kalangan pemeluknya. Dari seluruh perjalanan yang pernah saya lakukan ke dunia Islam, saya bertemu, bicara dan bahkan makan bersama dengan orang-orang yang di Amerika akan dianggap sebagai orang kulit putih-namun sikap sebagai orang kulit putih telah dihilangkan dari pikiran mereka oleh agama Islam.
Saya tidak pernah menyaksikan sebelumnya, ketulusan dan rasa persaudaraan sejati yang dilakukan oleh orang-orang dari berbagai warna kulit bersama-sama, mereka mengabaikan warna masing-masing. Kamu mungkin akan sangat terkejut dengan kata-kata saya ini. Tapi dalam pelaksanaan ibadah haji, apa yang saya lihat dan saya alami, memaksa saya untuk menyusun kembali banyak dari pola pikir yang saya anut sebelumnya dan membuang sejumlah kesimpulan yang buat di masa lalu. Ini tidak terlalu sulit buat saya. Disamping pendirian saya yang kuat, saya selalu menjadi orang yang berusaha menghadapi kenyataan dan menerima kenyataan hidup sebagai pengalaman baru dan pengetahuan baru yang terbentang. Saya selalumenjaga untuk tetap terbuka, yang merupakan hal pentinguntuk bersikap fleksibel agar berjalan bersisian dengan setiap bentuk pencarian untuk mendapatkan kebenaran.
Selama 7 hari yang saya lewati di sini, di negara Islam ini, saya makan bersama dari piring yang sama, minum dari gelas yang sama dan tidur di karpet yang sama-ketika berdoa pada Tuhan yang sama-dengan saudara-saudara sesama Muslim, yang matanya lebih biru dari yang biru, yang rambutnya lebih pirang dari yang piran dan kulitnya lebih putih dari yang putih. Dan dalam perkataan dan perbuatan Muslim berkulit putih itu, saya merasakan ketulusan yang sama seperti yang saya rasakan ketika berada di antara Muslim berkulit hitam yang berasal dari Nigeria, Sudan dan Ghana. Kami benar-benar menjadi satu saudara-karena keimanan mereka pada satu tuhan telah menghapus pemikiran bahwa mereka orang kulit putih, baik dari sikap maupun tingkah laku mereka. Apa yang saya lihat dari pengalaman ini, bahwa mungkin jika orang kulit putih Amerika bisa menerima ke-Esa-an Tuhan, maka mungkin mereka juga bisa menerima bahwa semua umat manusia adalah sama-dan berhenti melakukan tindakan, menghalangi dan membahayakan orang lain hanya karena ‘perbedaan’ warna kulit. Dengan wabah rasisme di Amerika yang sudah seperi kanker yang tidak bisa dicegah, kemudian apa yang disebut hati ‘Orang Kristen’ kulit putih Amerikaselayaknya lebih bisa menerima sebuah solusi yang sudah terbukti untuk mengatasi masalah-masalah destruktif itu. Mungkin ini sudah saatnya melindung Amerika dari bencana yang makin dekat-kerusakan yang sama yang dialami negara Jerman akibat rasisme yang pada akhirnya menghancurkan bangsa Jerman sendiri. Setiap jam, di sini, di kota suci membuat saya belajar untuk memiliki wawasan spiritual yang lebih besar terhadap apa yang terjadi di AS antara orang kulit putih dan kulit hitam. Orang Negro Amerika tidak bisa disalahkan atas rasa dendam rasial mereka-mereka hanya bereaksi atas rasisme yang dilakukan warga kulit putih Amerika secara sadar selama hampir empat ratus tahun. Tapi seiring dengan rasisme yang mengarahkan Amerika ke jalan bunuh diri, saya tetap yakin, di akademi-akademi dan universitas-universitas, akan terlihat tulisan-tulisan tangan di dinding-dinding dan banyak di antara mereka yang akan berubah ke jalan spiritual yang sebenarnya-satu-satunya jalan yang menjadikan Amerika untuk terhindar dari bencana akibat tindakan rasisme yang tidak bisa dihindari akan menimbulkan bencana itu.
Saya tidak pernah merasa sedemikian terhormat. Saya tidak pernah merasa begitu rendah hati dan merasa tidak berharga. Siapa yang akan percaya akan rahmat yang telah dilimpahkan pada seorang Negro Amerika? Beberapa malam yang lalu, seorang laki-laki yang di Amerika akan disebut kulit putih, seorang diplomat PBB, seorang duta besar, seorang penasehat raja, memberikan ruangan suite hotelnya pada saya, tempat tidurnya. Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya, bahka bermimpi bahwa saya akan menerima kehormatan semacam itu-kehormatan yang di Amerika akan dipersembahkan hanya untuk seorang Raja, bukan seorang Negro.
Segala puji bagi Allah, seru sekalian alam.
Hormat Saya,
Al-Hajj, Malik al-Shabazz (Malcolm X)
(Sumber: IslamOnline)
Air Zam Zam Tidak Sehat Diminum, Benarkah Tuduhan Itu?
Redaksi – Minggu, 7 April 2013 09:27 WIB
Tidaklah banyak yang mengetahui bagaimana telaga zam-zam bisa mengeluarkan puluhan juta liter pada musim haji dan ia tidak pernah kering walaupun sekali.
Pernah seorang ilmuwan diperintahkan oleh raja Faisal untuk menyelidik telaga zam-zam untuk menjawab tuduhan liar dari seorang doktor dari Mesir mengenai air Zam zam ini.
Berapa Juta Liter Air Zam-Zam?
Berapa banyak air zam-zam yang di ambil setiap kali musim haji? Mari kita kira kira secara gamblang, Jemaah haji yang datang dari seluruh pelosok dunia pada setiap musim haji dewasa ini berjumlah lebih kurang dua juta orang.
Semua jemaah diberi 5 liter air zam-zam ketika pulang ke tanah airnya, jika 2 juta orang membawa pulang masing- masing 5 liter air zam-zam ke negaranya, ini saja sudah menjadi 10 juta liter.
Disamping itu sepanjang berada di Mekah dan kebanyakannya jemaah tinggal 25 hari dan setiap orang menghabiskan 1 liter sehari maka jumlahnya sudah 50 juta liter !!.
Keanehan Air Zam-Zam
Pada tahun 1971, seorang doktor dari Mesir mengatakan kepada media di Eropa bahwa air zam-zam tidak sehat untuk diminum.
Pendapatnya berdasarkan bahawa kota Mekah itu ada di bawah garis permukaan laut, Air Zamzam itu berasal dari air sisa buangan penduduk kota Mekah yang meresap, kemudian mengendap terbawa bersama-sama air hujan dan keluar dari telaga air zamzam. Masya Allah, tuduhan yang tak bernilai apapun.
Berita ini sampai ke telinga Raja Faisal yang kemudian memerintahkan Menteri Pertanian dan Sumber Air untuk menyelidiki masalah ini dan menghantar contoh air zam-zam ke Laboratorium-laboratorium di Eropa untuk diuji.
Tariq Hussain seorang ahli kimia yang bekerja di Institut Peresapan Air Laut untuk air minum di Jeddah, mendapat tugas menyelidikinya.
Pada masa memulakan tugasnya Tariq belum ada gambaran bagaimana telaga air zam-zam boleh menyimpan air yang begitu banyak seperti tidak ada hadnya.
Ketika sampai di dalam sumur, Tariq amat terkejut apabila melihat bahawa ukuran “kolam” telaga itu hanya 18 x 14 kaki saja (Kira-kira 5 x 4 meter).
Tidak terbayang bagaimana telaga sekecil ini boleh mengeluarkan jutaan galen air setiap kali musim haji, dan ini berlaku sejak ribuan tahun yang lalu semenjak zaman Nabi Ibrahim AS.
Penyelidikan menunjukkan bahwa mata air zam-zam boleh mengeluarkan air sebanyak 11-18 liter air per detik, dengan demikian setiap menit 660 liter air akan dihasilkan, itulah yang mengejutkan.
Tariq mula mengukur kedalaman air telaga dan meminta pembantunya masuk ke dalam air, ternyata air telaga itu hanya mencapai sedikit di atas bahu pembantunya yang tinggi tubuhnya 5 kaki 8 inci.
Lalu dia menyuruh pembantunya untuk memeriksa, apakah mungkin ada cerukan atau saluran pipa di dalamnya. Setelah memeriksa dari satu tempat ke tempat lainnya, ternyata tidak menemui apapun!.
Dia berfikir mungkin saja air telaga ini diambil dari luar melalui saluran pam berkapisitas besar, jika itu keadaannya maka dia boleh melihat turun-naiknya permukaan air secara tiba-tiba.
Tetapi dugaannya meleset, beliau tidak menemui gerakan air yang mencurigakan, juga tidak menemui ada alat yang dapat mendatangkan air dalam jumlah besar.
Seterusnya dia minta pembantunya masuk lagi ke dalam telaga, lalu menyuruh berdiri dan diam ditempatnya sambil mengamati sekelilingnya.
Perhatikan dengan cermat dan laporkan apa yang terjadi walau sekecil apapun, setelah melakukan proses ini dengan cermat, pembantunya tiba-tiba mengangkat kedua tangannya sambil berteriak:
“Alhamdulillah, Saya temuinya ! Pasir halus menari-nari di bawah telapak kakiku, dan air itu keluar dari dasar telaga”.
Lalu pembantunya diminta berputar mengelilingi telaga ketika tiba masa penghisapan air oleh pompa air untuk keluar . Dia merasakan bahwa air yang keluar dari dasar telaga sama besarnya seperti sebelum pemompaan.
Aliran air yang keluar besarnya sama di setiap titik di semua kawasan,ini menyebabkan permukaan telaga itu stabil tidak ada goncangan yang besar.
Mengandungi Zat Anti Kuman
Hasil penyelidikan contoh air zam zam di Eropa dan Arab Saudi menunjukkan bahwa air zam-zam mengandungi zat fluorida yang ada daya efektif membunuh kuman, sama seperti sudah mengandungi obat.
Lalu perbedaan air zam-zam dibandingkan dengan air telaga lain di Mekah dan sekitar Arab adalah dalam hal kuantiti kalsium dan garam magnesium.
Kandungan kedua mineral itu sedikit lebih banyak pada air zam-zam, mungkin sebab itulah air zam-zam dapat menyegarkan bagi jemaah yang keletihan.
Keistimewaan lain komposisi dan rasa kandungan garamnya sentiasa stabil sentiasa sama dari sejak terbentuknya telaga ini. “Rasanya” selalu terjaga, diakui oleh semua jemaah haji dan umrah yang selalu datang setiap tahun.
Boleh Menyembuhkan Penyakit
Nabi saw menjelaskan:”Sesungguhnya, air zam-zam ini air yang sangat diberkahi, ia adalah makanan yang mengandungi gizi”.
Nabi saw menambahkan:“Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya. Jika engkau minum dengan maksud supaya merasa kenyang, maka Allah mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah akan menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Jibril, minuman dari Allah untuk Ismail”. (HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas).
Rasulullah (saw) pernah mengambil air zam-zam dalam sebuah kendi dan bekas dari kulit, kemudian membawanya kembali ke Madinah dan Air zam-zam itu digunakan Rasulullah (saw) untuk memercikkan kepada orang sakit dan kemudian disuruh meminumnya.
Dalam penyelidikan ilmiah yang dilakukan di laboratorium Eropa, terbukti bahwa air zamzam memang lain dari yang lain. Kandungan airnya berbeda dengan telaga-telaga yang ada di sekitar Makah.
1.Kadar Kalsium dan garam Magnesiumnya lebih tinggi dibanding telaga lain, berkhasiat untuk menghilangkan rasa haus dan penyembuhan.
2. Air Zam-zam juga mengandungi zat fluorida yang berkhasiat memusnahkan kuman-kuman yang terdapat dalam kandungan airnya.
3.Yang juga menakjubkan adalah tidak ada sedikit pun lumut di telaga ini. Air Zam-zam sentiasa bebas dari pencemaran kuman.
4.Ajaibnya lagi, pada masa semua telaga air di sekitar Mekah dalam keadaan kering, telaga air zam-zam tetap berair. Dan air zam-zam memang tidak pernah kering sepanjang zaman.
Beberapa ulama fiqih mencadangkan agar jemaah haji membawa air zam-zam ketika pulang ke negaranya karena air zam-zam dapat menjadi sebagai ubat untuk penyembuhan.
Ini terbukti !!! jemaah dari negara umat Islam maupun negara lain yang pernah merasakan keajaiban air zam-zam.
-Dunia Maklumat-
Jumat, 05 April 2013
Selasa, 02 April 2013
Adat Nan Babuhua Sentak, Syara’ Nan Babuhua Mati
Oleh: Zulfadli, SH,MK
Beberapa waktu yang lalu saya ditelpon seorang teman
perihal masalah yang timbul seputar pelaksanaan adat salingka nagari di nagari
Kapau. Teman ini adalah seorang anak nagari Kapau juga yang bekerja di rantau
tapi sering pulang kampung, punya kepedulian yang tinggi kepada kehidupan
beradat dan beragama di kampungnya. Dia menyinggung tentang acara-acara
seremonial adat baralek / berhelat kawin. Praktek seremonial adat yang pernah
dialaminya adalah ketika acara jamuan baralek yang diisi dengan pasambahan atau
sambah kato. Ketika itu masuklah waktu shalat magrib ditandai dengan
berkumandangnya azan. Akan tetapi apa yang terjadi, di tengah rumah yang
dipenuhi oleh ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai dan sebagainya tidak
satupun yang tergerak untuk memenuhi panggilan Allah, acara tetap berlanjut. Karena
bila acara belum selesai tidak seorangpun yang berani untuk beranjak pergi,
yang sebetulnya karena faktor segan karena saling menghargai.
Ini adalah fenomena yang sudah biasa terjadi
selama ini di nagari Kapau, para pemimpin adat dan sebagainya seolah-olah tidak
menyadarinya. Dan pepatah yang mengatakan ”adat nan babuhua sentak dan syara’
nan babuhua mati” seakan-akan tidak berlaku. Sebetulnya pepatah ini berarti
syara’ atau agama lebih didahulukan dari adat. Apabila datang kewajiban agama
maka aktifitas adat dan duniawi lainnya dihentikan terlebih dahulu. Dalam
pepatah lain ”Adat basandi syara’ syara’ basandi kitabullah” syara’mangato adat
mamakai, sudah mengisyaratkan itu. Artinya apa yang disyari’atkan oleh syarak
maka adat wajib melaksanakannya.
Menurut hemat saya kejadian seperti itu sangat
berlebihan karena agama menjadi sesuatu yang tidak penting. Ini menandakan pudarnya
rasa keberagamaan di tengah masyarakat. Padahal agama itu adalah aturan dari
Allah, berarti ketaatan kita kepada Allah patut dipertanyakan.
Sebetulnya apabila kita melihat fakta di
masyarakat, memang masih ada yang berkeyakinan bahwa hal di atas itu adalah
salah tapi menurut saya jumlah mereka ini sangat sedikit dan dikalahkan oleh
pendapat mayoritas yang tidak peduli dengan agama dan ibadah-ibadahnya terutama
shalat. Keadaan yang sangat memprihatinkan.
Tetapi bukan berarti tidak ada jalan keluarnya,
menurut saya semua itu sangat ditentukan komitmen pimpinan adat itu sendiri
dalam merumuskan suatu aturan yang jelas dan pemikiran saya ini saya yakini menjadi pemikiran umumnya anak nagari Kapau. Ninik-mamak sebagai pimpinan di
kaumnya mesti satu suara, apabila beberapa orang ninik mamak itu sendiri yang
melaksanakan bahwa ”kewajiban agama mesti ditegakkan” dan segera bangkit
melaksanakan kewajiban tersebut, saya yakin semua orang akan mengikuti. Inilah
yang disebut dengan pepatah ”saciok bak ayam, sadanciang bak basi” artinya
apapun yang dilaksanakan menjadi seirama dan tidak ada yang sumbang.
Terakhir saya pribadi menghimbau kepada dunsanak
semua dari hati ke hati, Pertama; apabila panggilan azan sudah bergema
sebaiknya kita hentikan segala aktifitas terlebih dahulu, apakah sedang
baralek, sedang rapat dan sebagainya, tunaikan shalat dahulu, kalau dapat secara
berjamaah. Setelah itu silahkan acara dilanjutkan kembali. Kebiasaan kita
selama ini adalah menghentikan kegiatan dan mendengarkan azan yang sedang
berkumandang, kemudian acara kembali dilanjutkan, ini adalah salah, karena
kewajiban itu adalah menunaikan shalat bukan mendengarkan azan. Ini adalah
suatu kelalaian, meskipun kita menunaikan shalat kemudiannya, tapi kita sudah lalai yang pasti dimurkai
oleh Allah dan kita menjadi orang yang merugi.
Kedua; barangkali ini alternatif lain yaitu
mendisiplinkan diri dengan waktu, dimana waktu itu dimanfaatkan seefisien
mungkin, tidak molor sehingga acara kita tepat waktu dan sebelum waktu shalat
masuk maka acara kita sudah selesai. Atau sebelum melakukan kegiatan maka kita
laksanakan terlebih dahulu kewajiban shalat, baru kemudian kegiatan kita mulai,
terutama pada waktu shalat ashar dan magrib yang waktunya terbatas.
Jadi keprihatinan ini saya yakin juga menjadi
keprihatinan kita semua yang masih memiliki iman di dalam dada dan kepedulian
yang tinggi kepada tegaknya bangunan Islam di tengah kaum kerabat kita. Demikian
dan terimakasih. Wallahu a’lam bisshawab.
Langganan:
Postingan (Atom)